![]() |
| Foto.Dok Istimewa |
Bandung, jejakmedianews.com – Siapa sangka, tiga pemuda yang dulunya hanya bermain musik dari kafe ke kafe demi menyambung hidup, kini menjelma menjadi salah satu band cover paling fenomenal di YouTube. Mereka adalah Taufik Suyandi (Opik – drummer), Helmy Muhammad Syaban (Metzbellamy – gitar/vokal), dan Kustiaman (Abet – bassist), yang tergabung dalam band unik bernama 3 Pemuda Berbahaya.
Nama mereka terdengar “seram”, tapi sebenarnya kepanjangan dari makna sederhana: “berbakti kepada bunda dan ayah.” Kisah perjalanan mereka adalah contoh nyata bahwa konsistensi, kreativitas, dan kejujuran dalam berkarya bisa mengubah hidup secara drastis.
🎤 Dari Kaki Lima ke Layar YouTube: Perjalanan Awal yang Penuh Perjuangan
Band ini dibentuk pada akhir 2017 dengan nama awal Metzkustik. Mereka menghabiskan hari-hari awalnya berpindah dari satu kafe ke kafe lain di Bandung, memainkan musik secara live untuk sekadar bertahan hidup.
Namun, sebuah keputusan besar mengubah segalanya. Pada 2019, bertepatan dengan masa pandemi, mereka mulai serius mengunggah video cover di YouTube. Pandemi justru membawa berkah: banyak orang menghabiskan waktu di rumah dan haus hiburan, sementara 3 Pemuda Berbahaya hadir dengan gaya yang benar-benar berbeda dari band cover kebanyakan.
🚀 Meledak di YouTube: 500 Video & 24 Juta View dalam 6 Bulan
Konsistensi mereka di dunia digital patut diacungi jempol. Hingga kini, mereka telah mengunggah lebih dari 500 video cover, dengan salah satu yang paling viral adalah cover lagu “Aca Aca Nehi Nehi” milik Dadido, yang meraih 24 juta view hanya dalam waktu 6 bulan!
Mereka menyebut genre khas mereka sebagai “Kenyed Fun Java” – perpaduan ska-reggae yang dibumbui candaan, celotehan kocak, dan kesalahan lucu yang justru membuat penonton terhibur. Alih-alih menampilkan performa sempurna, mereka menjual keunikan, kejujuran, dan interaksi spontan, membuat setiap penampilan terasa “hidup”.
🎶 Tak Hanya Cover: Mulai Unjuk Gigi Lewat Lagu Original
Meski dikenal sebagai band cover, 3 Pemuda Berbahaya tak mau selamanya berada di bayang-bayang karya orang lain. Sejak 2022, mereka mulai menciptakan lagu original.
Single pertama mereka, “Bandar Minyak Tanah”, dirilis pada akhir September 2022 sebagai pembuka jalan menuju karya-karya orisinal. Disusul kemudian oleh lagu “Basa Basi Busuk”, kolaborasi dengan penyanyi Bandung Sallsa Bintan. Total, mereka sudah menelurkan sekitar enam lagu original yang masuk dalam rencana mini album yang ditargetkan rampung pada 2023.
Dengan langkah ini, mereka ingin membuktikan bahwa mereka bukan hanya band cover, tetapi juga musisi sejati dengan identitas kuat.
📣 Dari Panggung Kafe ke Festival Besar: Gegerkan West Java Festival 2023
Puncak pencapaian mereka sejauh ini terjadi pada 3 September 2023, ketika dipercaya membuka West Java Festival (WJF) 2023 di Stadion Siliwangi, Bandung. Membawakan lagu dangdut hits seperti “Ikan dalam Kolam” dan “Seperti Mati Lampu” versi Kenyed Fun Java, mereka sukses mengguncang ribuan penonton yang ikut berjoget bersama.
Ciri khas mereka tetap dipertahankan di panggung besar: interaksi santai dan akrab dengan penonton, celotehan spontan, hingga penggunaan bahasa Sunda yang membuat suasana lebih dekat dan meriah. Penampilan mereka dengan lagu khas Sunda “Domba Kuring” bahkan membuat penonton terhanyut dalam suasana keakraban khas Jawa Barat.
✨ Rahasia Kesuksesan: Autentik, Lucu, dan Dekat dengan Penonton
Kisah 3 Pemuda Berbahaya adalah inspirasi nyata bagi banyak musisi muda. Mereka membuktikan bahwa:
✅ Bakat saja tak cukup – konsistensi dan riset strategi konten adalah kunci.
✅ Kesempurnaan bukan segalanya – justru “ketidaksempurnaan lucu” membuat mereka dicintai.
✅ Berani berinovasi – dari cover ke karya original adalah langkah besar menuju pengakuan sebagai musisi profesional.
Dari jalanan Bandung hingga panggung megah, 3 Pemuda Berbahaya kini menjadi bukti bahwa mimpi besar bisa diraih oleh siapa saja yang berani berproses. Dan sepertinya, perjalanan mereka baru saja dimulai.
🔥 Apakah mereka akan menjadi band nasional dengan karya original yang meledak?
Melihat konsistensi mereka, sepertinya itu hanya masalah waktu. Satu hal yang pasti: Kenyed Fun Java kini sudah punya tempat istimewa di hati jutaan penonton di Indonesia.
