Satgas Yonif 521/DY dan Jemaat Bersujud dalam Damai di Gereja Katolik Stasi Santo Paulus Tanah Walesi

 

Foto.Dok Istimewa 


Jaya Wijaya, Papua, Jejakmedianews.com — Suasana khidmat dan penuh haru menyelimuti Gereja Katolik Stasi Santo Paulus, Tanah Walesi, Distrik Walesi, Kabupaten Jaya Wijaya, Minggu (8/6/2025). 


Lantunan doa dan kidung pujian menggema dalam semangat persaudaraan saat prajurit TNI dari Satgas Yonif 521/DY bersama jemaat setempat melangsungkan ibadah bersama, sebagai simbol kebersamaan dan toleransi antarumat beragama.


Distrik Walesi dikenal sebagai wilayah yang mempraktikkan kehidupan berdampingan secara harmonis, meskipun masyarakatnya memiliki latar belakang keyakinan yang berbeda-beda. Toleransi dan saling menghormati menjadi fondasi kuat dalam kehidupan sehari-hari.


Dalam momen ibadah tersebut, para prajurit Macan Kumbang—julukan Satgas Yonif 521/DY—menanggalkan sekat antara militer dan masyarakat. Mereka hadir bukan sebagai penjaga keamanan, melainkan sebagai saudara seiman, bersujud dalam damai bersama jemaat lokal.


Komandan Satgas Yonif 521/DY, Letkol Inf Rahadyan Surya Murdata, S.E., M.I.P., menjelaskan bahwa kehadiran TNI dalam kegiatan ibadah ini merupakan bagian dari pendekatan teritorial yang menitikberatkan pada kedekatan emosional dan spiritual dengan masyarakat.


“Kami tidak hanya bertugas menjaga wilayah, tetapi juga ingin hadir dalam kehidupan spiritual masyarakat. Kehadiran kami di rumah ibadah adalah bentuk nyata kemanunggalan TNI dan rakyat. Kami ingin mereka tahu, bahwa kami adalah saudara mereka,” ujar Letkol Rahadyan.


Kehadiran prajurit TNI dalam ibadah tersebut disambut hangat oleh jemaat. Dengan mata berkaca-kaca, Pastor Kornelius, pemimpin ibadah, menyampaikan ungkapan terima kasih yang tulus.


“Selamat datang di Kampung Walesi, selamat beribadah. Kami merasa dihormati dan disayangi. TNI datang bukan sebagai penjaga semata, tetapi sebagai saudara seiman. Ini luar biasa,” ujarnya penuh haru.


Selain mengikuti ibadah, Satgas Yonif 521/DY juga membagikan Alkitab, buku bacaan rohani, dan makanan ringan kepada anak-anak gereja. Kegiatan ini menjadi bagian dari misi kemanusiaan dan pendidikan spiritual, dengan pendekatan yang humanis serta menjunjung tinggi nilai kasih, penghormatan, dan kepercayaan antarumat beragama.


Kegiatan ini membuktikan bahwa kehadiran TNI tidak hanya terbatas pada aspek pertahanan, tetapi juga mampu menjadi kekuatan pemersatu bangsa, terlebih di wilayah-wilayah dengan keberagaman tinggi seperti Papua.


"Prajurit Macan Kumbang Berhasil — Bersama Rakyat, TNI Kuat!"


(Yonif 521/DY)


Lebih baru Lebih lama